بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
Pemerintahan ini berdiri setelah Khulafah ar-Rasyidin yang ditandai dengan Khalifah Ali bin Abi Thalib terbunuh, kaum Muslimin sempat mengangkat putranya, Hasan bin Ali. Namun, melihat keadaan yang tidak menentu, akhirnya Hasan bin Ali menyerahkan kekuasaan pada Muawiyah bin Abu Sufyan pada tahun 41 H /661 M. Serah terima jabatan itu berlangsung di kota Kufah. Tahun inilah yang dalam sejarah dikenal dengan ‘Aam Jama’ah (Tahun Kesatuan). Dengan demikian, Muawiyah resmi menjadi khalifah Pemerintahan ini berakhir dengan kekalahan Khalifah Marwan bin Muhammad di Perang Zab pada bulan tahun 132 H/749 M. Dengan demikian, pemerintahan Bani Umawiyah ini berlangsung selama 91 tahun. Pemerintahan ini dikuasai oleh dua keluarga dan diperintah oleh 14 orang Khalifah dengan Damaskus sebagai ibukotanya.
Kekhalifahan Utama di Damaskus:
Dalam menjalankan pemerintahannya, Muawiyah bin Abu Sufyan mengubah kebijaksanaan pendahulunya. Kalau pada masa Khulafa ar-Rasyidin sebelumnya, pengangkatan Khalifah dilakukan dengan cara syura, maka Muawiyah mengubah kebijakan itu dengan cara turun temurun. Karenanya, Khalifah penggantinya adalah Yazid bin Muawiyah, putranya sendiri.
Setelah menjabat sebagai gubernur di Palestina selama 10 tahun dan di Syam 10 tahun, serta sebagai khalifah Daulah Umawiyah selama 20 tahun, Muawiyah meninggal dunia pada tahun 60 H dalam usia 78 tahun.
Sepeninggal Umar bin Abdul Aziz, kekuasaan Bani Umayyah yang berada di bawah khalifah Yazid bin Abdul Malik. Penguasa yang satu ini terlalu gandrung kepada kemewahan dan kurang memperhatikan kehidupan rakyat. Masyarakat yang sebelumnya hidup dalam ketentraman dan kedamaian, pada zamannya berubah menjadi kacau. Dengan latar belakang dan kepentingan etnis politis, masyarakat menyatakan konfrontasi terhadap pemerintahan Yazid bin AbdulMalik. Kerusuhan terus berlanjut hingga masa pemerintahan Khalifah berikutnya. Hisyam bin Abdul Malik. Bahkan dizaman Hisyam ini muncul satu kekuatan baru yang menjadi tantangan berat bagi pemerintahan Bani Umayyah. Kekuatan itu berasal dari kalangan Bani Hasyim yang didukung oleh golongan Mawali dan merupakan ancaman yang sangat serius. Dalam perkembangan berikutnya kekuatan baru ini, mampu menggulingkan Daulah Umayyah dan menggantikannya dengan Daulah Bani Abbasiyah. Sebenarnya Hisyam bin Abdul Malik adalah seorang Khalifah yang kuat dan terampil. Akan tetapi karena gerakan oposisi terlalu kuat Khalifah tidak berdaya mematahkannya. Sepeninggal Hisyam ibn Abdul Malik, para khlaifa Bani Umayyah yang bukan hanya lemah, tetapi juga bermoral buruk. Hal ini makin memperkuat golongan oposisi. Akhirnya Daulah Umayyah digulingkan Bani Abbas yang bersekutu dengan Abu Musli al-Khurasani. Marwan Bin Muhammad, khalifah terakhir Bani Umayyah melarikan diri ke Mesir, ditangkap dan dibunuh di sana.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan Daulah Bani Umawiyah lemah dan membawanya kepada kehancuran. Faktor-faktor itu antara lain:
~ Rachman
Referensi:
Hepi Andi Bastoni. Sejarah para khalifah. Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2008.
Rianawati. Sejarah dan Peradaban Islam. Pontianak: STAIN Pontianak Press, 2010.